PENGGUNAAN BAHASA DALAM PERSPEKTIF TINDAK TUTUR DAN IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN LITERASI

Authors

  • Eka Haryanti Universitas Teknologi Sumbawa

DOI:

https://doi.org/10.36761/jt.v3i1.179

Keywords:

Bahasa, Tindak Tutur, Pendidikan Literasi

Abstract

Penggunaan bahasa merupakan realita komunikasi yang berlangsung dalam interaksi sosial, karena pada prinsipnya, percakapan tersebut menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dalam interaksi sosial. Oleh sebab itu, bahasa tidak lepas dari pengaruh sosial budaya. Bahasa menjadi bagian penting yang dipakai dalam berkomunikasi dan mengembangkan kebudayaan dari satu generasi dan kegenerasi berikutnya.Bahasa dikaji pula dalam berbagai perspektif, seperti telaah linguistik fungsional yang mengkaji penggunaan bahasa sebagai sarana komunikasi, telaah sosiolinguistik yang mengkaji bahasa dalam masyarakat sebagai kelompok sosial dengan berbagai variabel sosialnya, telaah psikolinguistik yang mengkaji penggunaan bahasa dan proses perkembangan bahasa, telaah linguistik terapan yang dimanfaatkan untuk kepentingan terjemahan dan pengajaran bahasa, kemudian berbagai telaah tekstual dan kewacanaan.

Tindak tutur atau dalam bahasa Inggris disebut speech act merupakan aktivitas mengujarkan atau menuturkan tuturan dengan maksud tertentu. Austin dan Searle dalam Schiffrin (1994:63) mengatakan bahwa tindak tutur digunakan untuk melakukan tindakan sehingga bahasa dihubungkan dengan makna dan tindakan. Rasionalitas munculnya istilah tindak tutur adalah penutur tidak semata-mata mengatakan sesuatu dengan mengucapkan ekspresi saja. Dalam pengucapan ekspresi itu penutur juga melakukan tindakan sesuatu.Literasi memerlukan setidaknya sebuah kepekaan yang tak terucap tentang hubungan-hubungan antara konvensi-konvensi tekstual dan konteks penggunaanya serta idealnya kemampuan untuk berefleksi secara kritis tentang hubungan-hubungan itu. Karena peka dengan maksud dan tujuan, literasi itu bersifat dinamis, tidak statis, dan dapat bervariasi di antara komunitas dan kultur wacana.

References

Brown, Gillian and Yule, George. 1983. Analisis Wacana. Terjemahan oleh I. Soetikno, 1996. Jakarta: Gramedia.
Brown, H. Douglas. Tanpa Tahun. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa, Edisi Kelima. Terjemahan oleh Noor Cholis dan Yusi Avianto Pareanom, 2007. Pearson Education, Inc.
Dinneen, Francis P., S.J. 1967. An Introduction to General Linguistics. New York: Holt Rinehart & Winston, Inc.
Gunarwan, Asim. 1994. Pragmatik: Pandangan Mata Burung. Jakarta: Universitas Indonesia.
Kern, R. 2000. Literacy and Language Teaching. Oxford: Oxford University Press.
Richard, Jack C. 1995. Tentang Percakapan. Terjemahan Ismari. Surabaya: Airlangga university Press.
Schiffrin, Deborah. 1994. Ancangan Kajian Wacana. Terjemahan oleh Unang, dkk, 2007. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tannen, Deborah. 1986. Conversational Style: Analyzing Talk Among Friends. New Jersey: Ablex Pub. Co.
Wells, B. 1987. Apprenticeship in Literacy .dalam Interchange 18,1 (2):109-123.
Zahari, Musril. 2011. Menjunjung Bahasa Persatuan: Sebuah Kumpulan Karangan. Jakarta: Metros Pos.

Published

2019-02-21

Issue

Section

Articles