Efektivitas Biji Kelor (Moringa oleifera) Sebagai Koagulan Alami pada Limbah Cair Industri Tahu
Kata Kunci:
biji kelor (Moringa oleifera); BOD; COD; koagulan alami; pH; TSSAbstrak
Limbah cair dari industri tahu merupakan permasalahan lingkungan yang signifikan, menyebabkan kontaminasi air yang merugikan dan dampak negatif pada kesehatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah limbah industri tahu dengan menggunakan biji kelor (Moringa oleifera) sebagai koagulan alami yang efisien dalam membersihkan limbah cair tersebut. Dalam penelitian ini, digunakan metode koagulasi terhadap parameter limbah cair industri tahu, seperti Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solids (TSS), dan pH, dengan pemberian dosis yang bervariasi, yaitu 3 gram, 5 gram, dan 7 gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan biji kelor sebagai koagulan alami dalam pengolahan limbah cair industri tahu belum sepenuhnya efektif. Dosis optimal pada 7 gram biji kelor menghasilkan penurunan konsentrasi BOD sebesar 14.26%, COD sebesar 3.05%, dan TSS sebesar 20.25%, namun masih belum memenuhi standar baku lingkungan, terutama pada parameter pH. Oleh karena itu, optimasi dosis biji kelor sebagai koagulan dalam pengolahan limbah cair industri tahu perlu diperhatikan, termasuk pertimbangan terhadap interaksi potensial dengan komponen limbah yang dapat memengaruhi efektivitas koagulasi, seperti zat kimia atau material lain dalam limbah tersebut.
Referensi
Andika, B., Wahyuningsih, P., & Fajri, R. (2020). Penentuan nilai BOD dan COD sebagai parameter pencemaran air dan baku mutu air limbah di pusat penelitian kelapa sawit (PPKS) Medan. QUIMICA: Jurnal Kimia Sains Dan Terapan, 2(1), 14-22.
Bahrodin, M. B., Zaidi, N. S., Hussein, N., Sillanpää, M., Prasetyo, D. D., & Syafiuddin, A. (2021). Recent advances on coagulation-based treatment of wastewater: Transition from chemical to natural coagulant. Current Pollution Reports, 7(3), 379-391.
Eguagie, A. E., Hung, Y. T., & Paul, H. H. C. (2021). Combined Coagulation-microfiltration process for dye wastewater treatment. Journal of Indian Association for Environmental Management, 41(2), 1.
Faryandi, A. (2020). Proses Koagulasi-Flokulasi Dan Fitoremediasi Dalam Mendegradasi Polutan Pada Limbah Cair Industri Tahu (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry).
Hamuna, B., Tanjung, R. H., & MAury, H. (2018). Kajian kualitas air laut dan indeks pencemaran berdasarkan parameter fisika-kimia di perairan Distrik Depapre, Jayapura.
Haslinah, A. (2020). Ukuran partikel dan konsentrasi koagulan serbuk biji Kelor (Moringa oleifera) terhadap penurunan persentase COD dalam limbah cair industri tahu. ILTEK: Jurnal Teknologi, 15(01), 50-53.
Irmayana, I., Hadisantoso, E. P., & Isnaini, S. (2017). Pemanfaatan Biji Kelor (Moringa oleifera) sebagai koagulan alternatif dalam proses penjernihan limbah cair industri tekstil kulit. Jurnal Istek, 10(2).
Jouanneau, S., Recoules, L., Durand, M. J., Boukabache, A., Picot, V., Primault, Y., ... & Thouand, G. (2014). Methods for assessing biochemical oxygen demand (BOD): A review. Water research, 49, 62-82.
Kementerian Lingkungan Hidup. (2014). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah. Jakarta (ID): Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
KLHK. (2020). Diversifikasi Kelor: Pemenuhan Nutrisi Pangan yang Bernilai Ekonomi. https://www.menlhk.go.id/site/single_post/3251/diversifikasi-kelor-pemenuhan-nutrisi-pangan-yang-bernilai-ekonomi, diakses pada 13 Agustus pukul 08.16 WITA.
Lusiana, N., Widiatmono, B. R., & Luthfiyana, H. (2020). Beban pencemaran BOD dan karakteristik oksigen terlarut di Sungai Brantas Kota Malang. Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(2), 354-366.
Nisa, M. (2022). Pemanfaatan Tanaman Biji Kelor (Moringa Oleifera Seeds) Sebagai Biokoagulan Dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry).
Pramita, A., & Puspita, E. D. (2019). Penurunan Biochemical Oxygen Demand (Bod) dan Total Suspended Solids (Tss) pada Pengolahan Limbah Cair Domestik Dengan Proses Anaerobik Biofilter. Journal of Research and Technology, 5(1), 21-29.
Qashiratuttarafi, Q., Adhi, A. K., & Priatna, W. B. (2019, April). Pola Distribusi Rantai Pasok Jaringan Madu Hutan Sumbawa (Jmhs) Di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. In Forum Agribisnis: Agribusiness Forum (Vol. 9, No. 1, pp. 17-32).
Rambe, A. M., Pandia, S., Ginting, M. H. S., Tambun, R., & Haryanto, B. (2018, February). The use of the Kelor Seeds (Moringa oleifera) as alternative coagulant in waste delivery process of textile industrial waste. In IOP Conference Series: Materials Science and Engineering (Vol. 309, No. 1, p. 012075). IOP Publishing.
Rukminasari, N., Nadiarti., Awaluddin, K. (2014). Pengaruh Derajat Keasaman (pH) Air Laut terhadap Konsentrasi Kalsium dan Laju Pertumbuhan Halimeda sp. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan, 24(1), 28-34.
Sayow, F., Polii, B. V. J., Tilaar, W., & Augustine, K. D. (2020). Analisis kandungan limbah industri tahu dan tempe rahayu di Kelurahan Uner Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa. Agri-Sosioekonomi, 16(2), 245-252.
Setyawati, H., ST Salamia, L. A., & Sari, S. A. (2018). Penerapan Penggunaan Serbuk Biji Kelor Sebagai Koagulan Pada Proses Koagulasi Flokulasi Limbah Cair Pabrik Tahu Di Sentra Industri Tahu Kota Malang. Industri Inovatif: Jurnal Teknik Industri, 8(1), 21-31.
Tamim, T., Maricar, F., Hatta, M. P., & Arsyad, A. (2021, September). Identifikasi Pencemaran Air Tanah Akibat Intrusi Air Laut di Pulau Kadatua, Kabupaten Buton Selatan. In Seminar Nasional Hari Air Sedunia (Vol. 3, No. 1, pp. 33-41).