Subkultur Dendrobium kanayao secara In Vitro di Esha Flora

Penulis

  • Rini Hardiyanti Pebrian Universitas Teknologi Sumbawa
  • Lili Suharli Universitas Teknologi Sumbawa
  • Edhi Sandra

Kata Kunci:

Dendrobium kanayao, subkultur, steril

Abstrak

Anggrek memiliki nilai keindahan pada bunganya dan sangat populer di kalangan masyarakat. Anggrek memiliki bentuk unik dan warnanya menarik sehingga di sebut “Queen of  flower”. Dendrobium kanayao merupakan salah satu jenis anggrek yang paling banyak diminati karena mudah dirawat, serta warna dan bentuk bunga beragam. Namun terdapat kendala dalam mengembangkan budidaya anggrek secara konvensional sehingga perlu dilakukan teknik kultur jaringan untuk perbanyakan tanaman dengan cepat dan seragam. Dalam kultur jaringan permasalahan yang dihadapi yaitu adanya kontaminasi pada tahap subkultur maka penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kultur steril tanaman Dendrobium kanayao dengan cara In Vitro di Esha Flora. Metode yang dilakukan yaitu subkultur eksplan Dendrobium kanayao pada media growmore dan dilakukan pengamatan meliputi waktu pertama terjadinya kontaminasi, persentase kultur steril, kultur terkontaminasi jamur, dan bakteri. Hasil penelitian menunjukkan persentase subkultur Dendrobium kanayao mendapatkan 100% kultur steril namun beberapa eksplan mengalami browning. Disimpulkan bahwa subkultur Dendrobium kanayao menggunakan media growmore dapat dikatakan berhasil meskipun beberapa eksplan mengalami browning.

Referensi

Afriani, A. T. (2006). Penggunaan gandasil, air kelapa dan ekstrak pisang pada perbanyakan tunas dan perbesaran plantlet anggrek dendrobium (Dendrobium Kanayao) secara in vitro. Institut Pertanian Bogor: Program Studi Hortikultura, Fakultas Pertanian.

Anitasari, S.D., D. N. Rikhma Sari, I. A. Astarini, dan M. R. Defiani. (2018). Dasar Teknik Kultur Jaringan Tanaman. Deepublish. Yogyakarta. 105 hlmn.

Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik Tanaman Hias Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik

Dwiyani, Rindang. (2015). Kultur Jaringan Tanaman. Pelawa Sari “Percetakan & Penerbit”.

Harahap, F., Hasanah, A., Insani, H., Harahap, N. K., Pinem, M. D., Edi, S., ... & Silaban, R. (2019). Kultur jaringan nanas. MEDIA SAHABAT CENDEKIA.

Kumar N, Reddy MP. (2011). In vitro plant propagation: a review. Journal of Forest Science 27(2):61?72.

Nisa, C & Rodinah. (2005). Kultur Jaringan Beberapa Kultivar Buah Pisang (Musa paradisiaca L.) dengan Pemberian Campuran NAA dan Kinetin. Bioscientiae. Vol. 2 No. 2: 23-36.

Sandra, Edhi., Hapsiati., Pondok Azizah Zahra S. (2019). Subkultur dalam Kultur Jaringan Tanaman. http://eshaflora.com/index.php/articles/292-subkultur-dalam-kultur-jaringantanaman

Widiastoety, D., N. Solvia, dan M, Soedarjo. (2010). Potensi anggrek Dendrobium dalam meningkatkan variasi dan kualitas anggrek bunga potong. Jurnal Litbang Pertanian.29 (3):101-106.

Yuliarti, N. (2010). Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga. Yogyakarta: Lily Publisher

Diterbitkan

2024-02-09