http://jurnal.uts.ac.id/index.php/biomaras/issue/feedBIOMARAS : Journal of Life Science and Technology2025-05-28T05:51:57+07:00Galih El Fikri, S.Si., M.Ling.jurnal.fith@uts.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>BIOMARAS : Journal of Life Science and Technology</strong> (ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit?search=3025-7166">3025-7166</a>)merupakan Jurnal Ilmiah Akses Terbuka yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati, Universitas Teknologi Sumbawa. <strong>BIOMARAS : Journal of Life Science and Technology</strong> terbit dua kali dalam setahun dan kini aktif menggunakan Open Journal System (OJS) yang mempublikasikan artikel asli, artikel pendek, dan artikel review di semua bidang multi-disiplin ilmu termasuk biosistematika, genetika molekuler, bioteknologi, keanekaragaman hayati, mikrobiologi, ekologi, ilmu lingkungan, pertanian, perikanan dan peternakan serta implementasi ilmu sains di masyarakat. Jurnal ini menerbitkan naskah yang ditulis dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun (Februari dan Agustus) dalam versi online.</p>http://jurnal.uts.ac.id/index.php/biomaras/article/view/5462Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Kerbau di Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa2025-02-21T09:35:28+07:00Wiwin Firmansyahahmad.reza.jatnika@uts.ac.idSamuyus Nealmaahmad.reza.jatnika@uts.ac.idAhmad Reza Jatnikaahmad.reza.jatnika@uts.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi usaha, menemukan hambatan, dan membuat strategi untuk pengembangan peternakan kerbau di Kecamatan Moyo Hilir Kab Sumbawa. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis dan survey, dengan menggunakan matriks IFE, EFE, IE, dan SWOT. Data hasil penelitian diolah menggunakan software excel. Hasilnya penelitian menunjukkan bahwa produk turunan kerbau adalah kekuatan utama usaha (skor 0,579), sedangkan sistem pemeliharaan tradisional adalah kelemahan utama (skor 0,550). Peluang terbesar adalah dukungan pemerintah (skor 0,629), sementara ancaman utama adalah kekeringan (skor 0,758). Matriks IE menempatkan bisnis pada posisi pertumbuhan. Strategi pengembangan yang disarankan mencakup. (1) Meningkatkan peran pemerintah dalam mengembangkan industri peternakan kerbau, (2) Menciptakan agenda budaya karapan kerbau yang konsisten untuk meningkatkan minat peternak, (3) Mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pengembangan industri peternakan kerbau, dan (4) Memanfaatkan teknologi untuk memastikan ketersediaan pakan. Penerapan ini diharapkan peternakan kerbau akan berkembang secara berkelanjutan, meningkatkan kesehatan peternak, dan meningkatkan ekonomi daerah.</p>2025-02-28T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2025 BIOMARAS : Journal of Life Science and Technologyhttp://jurnal.uts.ac.id/index.php/biomaras/article/view/5561Kualitas Fisik dan Organoleptik Sosis Daging Kambing dengan Konsentrasi Tepung Tapioka yang Berbeda2025-02-24T13:32:47+07:00Aida Norma Junitaahmad.reza.jatnika@uts.ac.idAhmad Reza Jatnikaahmad.reza.jatnika@uts.ac.idDevi Tanggasariahmad.reza.jatnika@uts.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi tepung tapioka pada kualitas fisik dan organoleptik sosis daging kambing. Uji fisik dan organoleptik meliputi, pH, susut masak, randemen, aroma, rasa, warna, dan tekstur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan 3 ulangan yaitu P1= tanpa tepung tapioka, P2= 15% tepung tapioka, P3= 30% tepung tapioka dan P4= 45% tepung tapioka. Data yang diperoleh akan di anlisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi tepung tapioka yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pH, aroma, rasa, warna dan tekstur. Sedangan pengaruh terhadap susut masak dan randemen tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Konsentrasi tepung tapioka sebesar 45% dari komponen bahan dapat menghasilkan nilai pH yang tinggi (7.50±0.00), Susut masak yang tinggi (1.63±0.39) dan randemen yang rendah (0.84±0.12). Perlakuan yang paling baik terdapat pada P1 yang dimana pH normal (7.02±016), susut masat rendah (1.32±0.35) dan randemen tinggi (1.04±0.00). Berdasarkan nilai organoleptik konsentrasi tepung tapioka sebesar 15% menghasilakan aroma yang sedap (4.16±047), rasa yang enak (4.52±0.50), warna putih keabuan (2.48±0.71) dan tekstur yang lembut (1.76±0.43).</p>2025-02-28T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2025 BIOMARAS : Journal of Life Science and Technologyhttp://jurnal.uts.ac.id/index.php/biomaras/article/view/5560Pengaruh Tingkah Laku Seksual Terhadap Kualitas Spermatozoa Sapi Bali di Balai Inseminasi Buatan Daerah Provinsi NTB2025-02-23T19:25:37+07:00<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkah laku seksual terhadap kualitas spermatozoa sapi bali di Balai Inseminasi Buatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Evaluasi kualitas semen dilakukan secara makroskopis meliputi jumlah volume spermatozoa dan secara mikroskopis meliputi motilitas dan konsentrasi spermatozoa. Metode analisis yang digunakan yaitu metode deksriptif dan dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan nilai tingkah laku seksual (waktu reaksi) tertinggiterdapat pada pejantan Baros 0,67±0,36 menit sedangkan tingkah laku seksual (waktu ejakulasi) tertinggi terdapat pada pejantan Baros dengan lama 0,58±0,33 menit. Nilai rata-rata volume spermatozoa tertinggi terdapat pada pejantan Summarose 5,12±0,79 ml, nilai rata-rata motilitas spermatozoa tertinggi terdapat pada pejantan Baros 65,83±4,92% dan nilai rata-rata konsentrasi spermatozoa tertinggi terdapat pada pejantan Baros 1,236±111,63 x 106/ml. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh dengan nilai sig (0,02) tingkah laku seksual terhadap volume spermatozoa sapibali, sedangkan hasil analisis tingkah laku seksual terhadap motilitas dan konsentrasi spermatozoa tidak terdapat pengaruh dengan nilai sig (0,259) dan (0,214) pada sapibali di Balai Inseminasi Buatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.</p>2025-02-28T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2025 BIOMARAS : Journal of Life Science and Technologyhttp://jurnal.uts.ac.id/index.php/biomaras/article/view/5463Analisis Pendapatan Akibat Penyakit Mulut dan Kuku pada Sapi Bali di Kecamatan Moyo Hilir Sumbawa2025-02-20T20:10:06+07:00Isnaini Ismiahmad.reza.jatnika@uts.ac.idSamuyus Nealmaahmad.reza.jatnika@uts.ac.idAhmad Reza Jatnikaahmad.reza.jatnika@uts.ac.id<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pendapatan peternak sapi bali di Kecamatan Moyo Hilir sebelum dan Pasca PMK. metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Observasi, Kuesioner dan wawancara dengan analisis data menggunakan Uji T. Pendapatan sebelum PMK sebesar 1.13% dan meningkat sebesar 8.40% pasca PMK. Biaya pembelian bibit sebelum PMK sebesar 6.80% meningkat sebesar 40.00% pasca PMK. biaya penyusutan peralatan sebelum PMK sebesar 4.77% meningkat sebesar 5.17% pasca PMK, biaya pajak cenderung relatif sama sebelum dan pasca PMK sebesar 3.62%, begitu juga dengan tagihan listrik, dan tagihan air menunjukkan hasil yang sama sebesar 2.90% sebelum dan sesudah PMK. Biaya obat- obatan sebesar 3.89% sebelum PMK dan meningkat sebesar 51.90% pasca PMK. Biaya pakan 10.46% sebelum PMK dan 10.31% pasca PMK, biaya tenaga kerja sebelum PMK 89.40% dan 77.20 setelah PMK. Berdasarkan uji biaya tetap, terdapat perbedaan pendapatan peternak yang besar. Namun, biaya penyusutan kandang, penyusutan peralatan, pajak, listrik dan air menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan antara sebelum wabah dan pasca wabah. Pada uji biaya tidak tetap menunjukkan hasil yang signifikan pada variabel pembelain bibit, sedangkan pada biaya pakan, biaya obat-obatan dan biaya tenaga kerja menunjukkan hasil yang tidak signifikan antara sebelum wabah dan pasca wabah.</em></p>2025-02-28T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2025 BIOMARAS : Journal of Life Science and Technologyhttp://jurnal.uts.ac.id/index.php/biomaras/article/view/5562Pengaruh Penggunaan Probiotik Promix Terhadap Kualitas dan Kuantitas Telur Puyuh2025-02-23T19:20:22+07:00Sahema Syafrianiahmad.reza.jatnika@uts.ac.idAhmad Reza Jatnikaahmad.reza.jatnika@uts.ac.id<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Penggunaan Probiotik Promix Terhadap Kualitas dan Kuantitas Telur Puyuh di peternakan puyuh pak Wahyubi Dusun Ngali Desa Lape Kabupaten Sumbawa. Data di ambil secara observasi meliputi kualitas dan kuantitas telur puyuh. Metode analisis yang di gunakan adalah metode deskriptif dan di analisis dengan one way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan Penambahan Probiotik promix dalam pakan puyuh menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada kualitas telur puyuh meliputi bobot telur dengan nilai tertinggi 11,17±0,55 gr, diameter telur 24,50±0,24 cm , ketebalan cangkang 0,336±0,35 cm dan kuantitas telur puyuh dengan perlakuan P3mendominasi hasil tertinggi 26,08±0,50 Sedangkan penambahan probiotik promix tidak berpengaruh terhadap konsumsi pakan puyuh dengan nilai p-value 0,482</em></p>2025-02-28T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2025 BIOMARAS : Journal of Life Science and Technologyhttp://jurnal.uts.ac.id/index.php/biomaras/article/view/5575Deteksi Megalocytivirus pada Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii) dengan Metode Real-Time PCR2025-05-14T14:23:46+07:00Karin Olvyra Dwisafitriadelia.elviantari@uts.ac.idAdelia Elviantariadelia.elviantari@uts.ac.id<p><em>Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) merupakan salah satu jenis ikan yang berpotensi besar untuk dibudidayakan serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi, baik di pasar lokal maupun internasional. Namun, salah satu tantangan dalam budidayanya adalah infeksi oleh mikroorganisme patogen, termasuk virus. Salah satu virus yang dapat menginfeksi ikan bawal bintang adalah Megalocytivirus. Ikan yang terinfeksi Megalocytivirus umumnya menunjukkan gejala klinis berupa perubahan perilaku, seperti penurunan nafsu makan, berenang lemah, dan kurang aktif. Di daerah sekitar Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok sering ditemukan kasus ikan bawal Bintang yang terinfeksi virus ini. Oleh sebab itu diperlukan metode deteksi yang cepat dan akurat untuk mengidentifikasi keberadaan Megalocytivirus secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi Megalocytivirus pada ikan bawal bintang yang dibudidayakan di Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok menggunakan Real-Time PCR. Metode penelitian ini meliputi pengambilan sampel, ekstraksi DNA dan amplifikasi DNA. Hasil menunjukkan bahwa kedua sampel ikan bawal bintang yang diekstraksi DNA dengan kode 1771 dan 1772 positif terserang Megalocytivirus. Hal ini ditandai dengan adanya akumulasi sinyal fluoresen yang melewati garis threshold dengan nilai cycle threshold (Ct) atau nilai siklus kuantifikasi <35. Oleh sebab itu melalui data ini akan menjadi dasar untuk penganggulangan ikan yang terinfeksi Megalocytivirus agar tidak semakin meluas. </em></p>2025-02-28T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2025 BIOMARAS : Journal of Life Science and Technologyhttp://jurnal.uts.ac.id/index.php/biomaras/article/view/5566Sistem Pemasaran Ternak Kambing di Kecamatan Lopok Kabupaten Sumbawa2025-02-22T19:50:44+07:00Muhammad Irvanwiwin.apri.hartina@uts.ac.idWiwin Apri Hartinawiwin.apri.hartina@uts.ac.id<p><em>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi peternakan di Kecamatan Lopok yang masih bersifat tradisional dan belum adanya pasar hewan di Kecamatan Lopok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran yang dilalui oleh peternak dalam memasarkan ternak, margin setiap saluran pemasaran yang di lalui dan efesiensi pemasaran masing-masing saluran pemasaran yang ada di Kecamatan Lopok Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, responden penelitian ini adalah peternak kambing yang ada di Kecamatan Lopok kabupaten Sumbawa sebanyak 38 peternak, pedagang pengumpul yang membeli ternak diwilayah Kecamatan Lopok sebanyak 5 orang dan makelar ternak yang ada dilingkungan para peternak sebanyak 5 orang. Hasil penelitian ini sebagai berikut : (1) terdapat tiga saluran pemasaran ternak kambing di Kecamatan Lopok yang dilalui peternak dalam menjual ternaknya, saluran tersebut diantaranya (peternak - pedagang pengepul - konsumen), (peternak - makelar ternak - konsumen) dan (peternak -konsumen). (2) terdapat dua saluran pemasaran yang memiliki margin pemasaran, saluran pemasaran tersebut adalah (Peternak - Pedagang Pengepul - Konsumen) dengan margin sebesar Rp. 260.000,00, dan saluran (Peternak - Makelar Ternak - Konsumen) dengan margin sebesar Rp. 230.000,00. (3) Tingkat Efesiensi pemasaran yang paling baik adalah saluran pemasaran 3 (peternak - konsumen) dengan nilai 0,23% selanjutnya saluran pemasaran 2 (peternak - makelar ternak - konsumen) dan 1 (peternak -pedagang pengumpul - konsumen) dengan nilai 0,24% dan 0,26%.</em></p>2025-02-28T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2025 BIOMARAS : Journal of Life Science and Technology