MANAJEMEN RANTAI PASOK KOMODITAS UBUR-UBUR (RED JELLY FISH) DI KECAMATAN TARANO KABUPATEN SUMBAWA NUSA TENGGARA BARAT
Main Article Content
Abstract
Kemunculan ubur-ubur dilaut menjadi hama dan pengganggu penangkapan ikan, bahkan ubur-ubur menjadi penghalang bagi aktivitas pariwisata bahari karena bisa berbahaya bagi pelancong bahari. Namun tidak bagi ubur-ubur merah Crambione Mastigophora di Kecamatan Tarano Pulau Sumbawa, justru mendatangkan devisa yang besar bagi Negara dan Masyarakat nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Manajemen Rantai Pasok Komoditas Ubur-ubur (Red Jelly Fish) di Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi langsung dan wawancara mendalam terhadap responden seperti nelayan, pengepul dan pekerja. Data dan informasi kualitatif dikumpulkan, kemudian dianalisis secara deskriptif untuk menjelaskan model Manajemen Rantai Pasok Ubur-ubur. Hasil penelitian bahwa ubur-ubur ditangkap dalam waktu efektif selama 2-3 bulan yakni dari bulan OktoberDesember. Penangkapan berlangsung pada malam hari, 1-2 trip permalam. Tentakel yang memiliki nilai jual, sementara kepala dibuang. Ratusan nelayan menggeluti penangkapan ubur-ubur dengan penghasilan antara Rp. 800.000-1.200.000/malam. Sehingga devisa satu Desa nelayan lebih dari 2 miliar rupiah perbulan. Devisa lain terhitung adalah gaji buruh, sewa lahan, belanja harian yang menambah gairah ekonomi masyarakat lokal. Dengan pemanfaatan ubur-ubur dapat meningkatkan ekonomi pulau Sumbawa.
Kata kunci; Crambione Mastigophora; Manajemen Rantai Pasok; proses pengolahan ubur-ubur.