Pengaruh Biji Pepaya sebagai Koagulan terhadap Limbah Cair Industri Tahu di Kota Mataram

Penulis

  • Nisda Yuni Astuti Ilmu dan teknologi hayati
  • Izzul Islam Universitas Teknologi Sumbawa

Kata Kunci:

biji papaya, flokulasi, koagulan, koagulasi, limbah tahu

Abstrak

Limbah tahu merupakan limbah cair yang dihasilkan oleh industri tahu dan mengandung kadar bahan organik yang sangat tinggi. Limbah tersebut dapat menyebabkan pencemaran sungai yang sangat besar karena membutuhkan kadar air yakni 75 – 150 liter per kg kedelai, dan sebagian besar dibuang sebagai limbah. Jika limbah cair industri tahu tidak diolah dengan baik dan dibuang ke perairan, maka akan berdampak pada sifat fisik dan kimia air yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup organisme perairan dan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan limbah tahu sebelum dibuang ke lingkungan. Biji pepaya merupakan salah satu biokoagulan yang biasa digunakan dalam penanganan masalah limbah, karena mengandung protein yang cukup tinggi dan tidak berbahaya bagi ekosistem. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menemukan bahan menemukan bahan pengolahan limbah yang lebih terjangkau dari sumber hayati di Indonesia seperti biji pepaya, dan untuk mengetahui perbedaan penurunan TSS, COD, BOD, dan pH setelah pemberian dosis koagulan biji pepaya pada limbah industri tahu. Metode yang digunakan adalah koagulasi untuk menurunkan kadar senyawa organik pada limbah limbah cair industri tahu. Didapatkan hasil bahwa pemanfaatan biji pepaya dalam siklus koagulasi efektif dalam menurunkan pengelompokan air limbah industri tahu. Dalam penelitian ini, dosis perlakuan koagulan biji pepaya dengan dosis 3 gram/500 ml hingga 7 gram/500 ml telah berhasil mengurangi konsentrasi akhir Total Suspended Solid (TSS), Chemical Oxygen Demand (COD), Biochemical Oxygen Demand (BOD), dan meningkatkan pH pada sampel limbah cair industri tahu yang diuji. Dosis koagulan biji pepaya yang ideal untuk menurunkan kadar TSS, COD, BOD, pada air limbah industri tahu adalah sebesar 7 gram/500 ml sedangkan untuk penurunan terbaik pada pH didapatkan pada dosis 3 gram/500 ml.

Referensi

Arlyapov, V. A., Plekhanova, Y. V., Kamanina, O. A., Nakamura, H., & Reshetilov, A. N. (2022). Microbial Biosensors for Rapid Determination of Biochemical Oxygen Demand: Approaches, Tendencies and Development Prospects. Biosensors, 12(10), 842.

Azzuro, M. F., Nurliyana, R., & Azrina, A. (2010). Production of a Low-cost Flocculant from Soy Residue for the Treatment of Palm Oil Mill Effluent. Journal of Environmental Science and Helath, Part A, 45(7), 851-859.

Badan Standarisasi Nasional. (2014). Air dan air limbah Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri. http://sainstkim.teknik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/SNI-06-6989.3-2004-TSS-secara-gravimetri.pdf diakses pada 19 April 2023 pukul 13.21.

Balaji, T., Vasudevan, S., Kumar, N. S., & Shobana, S. (2018). Application of nanotechnology in wastewater treatment – A review. Journal of Environmental Chemical Engineering, 6(4), 4675-4693.

Bangun, H., Sembiring, T., & Supriadi, R. (2013). Studi perbandingan penurunan konsentrasi padatan tersuspensi dengan menggunakan koagulan tawas dan PAC pada pengolahan air limbah cucian kendaraan. Jurnal Teknik Lingkungan, 2(2), 119-126.

Borowski, S. C., Sperling, M. V., & Andre, R. S. (2018). Qualidade da agua: conceitos e controle. 2. ed. Editor UFSM.

Cahyono, F, A. (2017). Evaluasi Efisiensi Proses Koagulasi-Flokulasi dalam Mengolah Air Sungai Beringin Menggunakan Tawas dan Kotosan. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 20(3), 526-534.

Chen, Y., & Zhang, Y. (2019). Removal of suspended solids and total organic carbon from industrial wastewater using activated carbon. Journal of Cleaner Production, 223, 795-803.

Cissouma, A. I., Tounkara, F., Nikoo, M., Yang, N., & Xu, X. (2013). Physico chemical properties and antioxidant activity of roselle seed extracts. Advance Journal of Food Science and Technology, 5(11), 1483-1489.

Coniwanti, P., Mertha, I. D., & Eprianie, D. (2013). Pengaruh beberapa jenis koagulan terhadap pengolahan limbah cair industri tahu dalam tinjauannya terhadap turbidity, TSS dan COD. Jurnal Teknik Kimia, 19(3).

Dahruji, D., Wilianarti, P. F., & Hendarto, T. T. (2016). Studi pengolahan limbah usaha mandiri rumah tangga dan dampak bagi kesehatan di wilayah Kenjeran, Surabaya. Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 36-44.

Dewa, R., & Idrus, S. (2017). Identifikasi Cemaran Limbah Cair Industri Tahu Di Kota Ambon. Majalah BIAM, 13(2), 11.

Dewa, T. K. (2019). Effect of heating time and temperature on the weight of filter paper. International Journal of Scientific and research Publications, 9(7), 339-340.

Elpani, S. E., Abd Elhadi, M. A., & Elzain, O. P. (2019). Evaluation of the effect of tannins of pH and turbidity of surface water samples. International Journal of Advanced Science and Technology, 28(8), 183-191.

Fadhel, S. M., Ahmed, I. J., & Salman, J. M. (2019). The effect of betel leaf extract (Piper betle) on the reduction of COD and BOD values in textile wastewater. Journal of Physics: Conferences Series. 1243(1), 012011.

Farooq, U. Kozinski, J. A., Khan, M. A., & Athar, M. (2017). Waste-to-energy potential from sewage sludge by co-processing with coal: A review and prospects for Pakistan. Renewable and Sustainable Energy reviews, 68, 347-360.

Febjislami, S., Suketi, K., & Yumianti, R. (2018). Karakterisasi morfologi bunga, buah, dan kualitas buah tiga genotipe pepaya hibrida. Buletin Agrohorti, 6(1), 112-119.

Febrian, M. H., Hendrawan, Y., & Haryanto, A. (2020). Kajian Pencemaran Air Sungai Mlarak, Pasuruan dengan Menggunakan Metode Pollution Index dan Biological Oxygen Demand (BOD). Jurnal Air Indonesia, 6(1), 1-10.

George, A. (2018). Protein-based biopolymer as an effective and eco-friendly alternative for wastewater treatment. Journal of Environmental Management, 220, 83-96.

Hidayat, N., Nurdin, M., & Meilawati, L. (2021). The use of guajava leaves (Psidium guajava) to reduce BOD and COD levels in fish processing industry wastewater. Journal of Physics: Conference Series, 1865(1), 012034.

Hidayati, N., Wainarni, S., & Prasetyo, E. (2021). Bakteri dalam Pengolahan Air Limbah. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lingkungan Hidup, 1(1), 178-187.

Indah, S., Fathoni, A., & Rizal, S. (2014). Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Pupuk Organik Cair pada Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.). Jurnal Online Agroteknologi, 2(1), 266-273.

Irmayana, I., Hadisantoso, E. P., & Isnaini, S. (2017). Pemanfaatan Biji Kelor (Moringa oleifera) sebagai koagulan alternatif dalam proses penjernihan limbah cair industri tekstil kulit. Jurnal Istek, 10(2).

Kementerian Lingkungan Hidup. (2014). Baku Mutu Air Limbah Domestik dan/atau Komunal. Peraturan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. 68 Tahun 2016.

Krisdana, R. (2018). Pengaruh penambahan mikroorganisme lokal pada pengolahan limbah cair industri penyamakan kulit dengan sistem Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 36(2), 201-209.

Krisnawati, H., Prasetyo, E., & Dwivany, F. (2019). Kajian kualitas air limbah cair di PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Gresik, Jawa Timur. Journal of Environmental Engineering and Waste Management, 2(1), 1-6.

Kristijarti, A. P., Suharto, I., & Marieanna, M. (2013). Penentuan jenis koagulan dan dosis optimum untuk meningkatkan efisiensi sedimentasi dalam instalasi pengolahan air limbah pabrik jamu X. Research Report-Engineering cience, 2.

Li, X., Yang, H., & Zhu, J. (2018). Removal of total suspended solids from industrial wastewater using nanocrystalline cellulose. Cellulose, 25(8), 4759-4769.

Liu, S., Huang, X., & Zhang, D. (2017). Papaya seed extract as a natural coagulant for water treatment. Chemical Engineering, 5(4), 3742-3749.

Maisarah, A. M., Asmah, R., & Fazilah, A. (2014). Nutritional composition, antioxidant activity, and toxicity evaluation of Carica papaya leaves and seeds. Journal of Medicine Food, 17(6), 687-695.

Mallongi, R. B. A. (2018). STUDI KARAKTERISTIK DAN KUALITAS BOD DAN COD LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANTO DG. PASEWANG KABUPATEN JENEPONTO. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan, 1(1).

Mardhia, D., & Abdullah, V. (2018). Studi analisis kualitas air sungai Brangbiji Sumbawa Besar. Jurnal Biologi Tropis, 18(2), 182-189.

Martinez-Hernandez, S., Almenglo, F., Sanchez-Martin, J., & Martinez-Soria, V. (2018). Use of natural coagulants in wastewater treatment. Enviromental Technology Reviews, 7(1), 53-68.

Maryam, R. (2017). Tannin-based biopolymer as a coagulant for water treatment: A review. Journal of Environmental Chemical Engineering, 5(4), 3247-3262.

Matilda, A. M., Kurniawan, A., & Prasetya, A. (2016). Analisis Kelayakan Finansial pada Usaha Produksi Tahu Skala Kecil. Jurnal Agribisnis Terapan, 2(1), 1-12.

MetCalf, L. E., & Eddy, H. P. (2003). Wastewater Engineering Treatment and Reuse (4th ed.). McGraw Hill.

Munawaroh, H. (2013). Analisis kualitas air sungai di sekitar industri tahu di Desa Sidorejo Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi, 9(2), 89-97.

Nasir, M., Saputro, E. P., & Handayani, S. (2016). Manajemen pengelolaan limbah industri. Benefit: Jurnal Manajemen dan Bisnis, 19(2), 143-149.

Nath, P., Singh, R., & Barman, S. C. (2020). Treatment of tannery wastewater using hybrid membrane process: A comparative study. Journal of Environmental Chemical Engineering, 8(2), 103811.

Ngadi, N., & Aida, I. S. (2013). Treatment of palm oil mill effluent (POME) using membrane technology. Journal of Engineering Science and Technology, 8(1), 109-122.

Norulaini, N. N. A., Zuhairi, A. A., Hakimi, M. I., & Omar, M. A. K. (2001). Chemical Coagulant of Settleable Solid-Free Palm Oil Mill Effluent (POME) for Organic Load Reduction. Journal of Industrial Technology, 10(1), 55-72.

Nurzahra, A. M., Arifianti, A., & Fajariyah, N. (2020). The potential of mangosteen (Garcinia mongasta) peel extract to reduce BOD and COD values in tofu industry wastewater. Journal of Physics: Conference Series, 1529(1), 011213.

Pangesti, T., Fitriani, I., Ekaputra, F., & Hermawan, A. (2013). Sweet Papaya Seed Candy Antibacterial Escherichia Coli Candy with Papaya Seed (Carica papaya L.). Pelita Scholar. Archive. Org. Retrieved January, 23, 2022.

Pratama, A., Wardhana, I. W., & Sutrisno, E. (2016). Penggunaan Cangkang Udang Sebagai Biokoagulan Untuk Menurunkan Kadar Tss, Kekeruhan Dan Fosfat pada Air Limbah Usaha Laundry (Doctoral dissertation, Diponegoro University).

Prihatiningtyas, E., & Effendi, A. J. (2012). Aplikasi Tepung Jagung Sebagai Koagulan Alami Untuk Mengolah Limbah Cair Tahu. Jurnal Teknik Lingkungan, 18(1).

Rahman, M. S., Hasan, M., & Karim, M. R. (2019). Efficient removal of textile dye using nanofiber selulosa: Kinetics, isotherm, and thermodynamic studies. Journal of Environmental Chemical Engineering, 7(2), 102988.

Rasako, H.M & Ahmad, R. (2014). Pemanfaatan Biji Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Koagulan Alternatif dalam Proses Penjernihan Limbah Cair Industri Tahu Negeri Batu Merah Kota Ambon Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Terpadu, Jilid 5, 45-52.

Razali, N. M., Wah, Y. B. (2011). Power comparisons of Saphiro-Wilk, Kolmogorov-Smirnov, Lilliefors and Anderson-Darling test. Journal of statistical modeling and analytics, 2(1), 21-33

Rohana, S. (2019). Destabilization mechanicms of colloidak particles during coagulation process: a review. Journal of Environmental Chemical Engineering, 7(4), 103255.

Rohmani, A. (2014). Evaluasi Kualitas Air dan Dampak Lingkungan Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Kualitas Air Sungai Cipakancilan di Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 4(2), 184-191.

Saleem, M., Anjum, M. N., & Javed, M. T. (2021). Papaya seeds extract as an eco-friendly coagulant for removal of heavy metals from wastewater. Journal of Environmental Management, 269, 113179.

Samsudin, W., Selomo, M., & Natsir, M. F. (2018). Pengolahan limbah cair industri tahu menjadi pupuk organik cair dengan penambahan efektif mikroorganisme-4 (EM-4). Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan, 1(2).

Sangeetha, T., Muthukumar, M., & Gomathi, T. (2018). Treatment of textile dyeing industry effluent by chemical coagulation and flocculation process. International Journal of Chemical Sciences, 16(2), 675-682.

Singh, S., Singh, J., & Singh, H. (2021). Chemical oxygen demand and biochemical demand. In Green Sustainable Process for Chemical and Environmental Engineering and Science (pp. 69-83). Elsevier.

Siswoyo, E., & Hermana, J. (2017). Pengaruh air limbah industri tahu terhadap laju pertumbuhan tanaman bayam Cabut (Amaranthuss tricolod). Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan, 9(2), 105-113.

Suganda, A. G., Suprihatin, S., & Pari, G. (2014). Pengolahan Air Limbah Hasil Produksi Tahu di Industri Kecil Menengah. Jurnal Teknologi Lingkungan, 15(2), 179-185.

Suteu, D., Tudorache, A., Dragan S., & Suteu, M. (2021). Treatment of wastewater containing textile dyes using sugarcane bagasse as a low-cost adsorbent. Environmental Science and Pollution Research, 28(6), 6969-6983.

Wang, Y., Chen, Y., Liu, C., & Zhang Q. (2019). Application of natural coagulants for water treatment: A review. Science of the Total Environment, 669, 845-858.

Wu, T., Lin, Y., Hu, Z., Li, Q., Jiang, L., & Chen, P. (2019). Pineapple peel as a low-cost biosorbent for removal of heavy metals and dyes from wastewater. Environmental Science and Pollution Research, 26(20), 20792-20801.

Zhang, H., Yu, J., Liu, J., & Wang, X. (2020). Treatment of industrial wastewater containing suspended solids by activated sludge and banana peel waste. Journal of Environmental Chemical Engineering, 8(6), 104224.

Diterbitkan

2024-08-28