Evaluasi Emisi Karbon Bata Beton Dengan Abu Insinerasi Limbah B3 PT. Kawasan Industri Makassar
Keywords:
Abu, bata beton, emisi co2, limbah b3, material berkelanjutanAbstract
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia menekankan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dihasilkan oleh setiap individu. Metode utama untuk pengelolaan limbah berbahaya beracun melibatkan pembakaran di incinerator dapat menghasilkan abu yang berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, terutama dalam beton. Emisi CO2 dari produksi beton dan industri konstruksi menjadi perhatian utama dalam konteks pemanasan global. Penelitian ini berfokus pada pengolahan abu insinerator limbah B3 PT. Kawasan Industri Makassar sebagai bahan bangunan berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan penurunan emisi CO2 pada bata beton dengan penggunaan abu hingga 35%, dengan intensitas CO2 mencapai 14,60% untuk proporsi campuran mutu C dan 22,63% untuk proporsi campuran mutu D lebih rendah dibandingkan dengan bata beton tanpa campuran abu. Meskipun terjadi penurunan kuat tekan, produk masih memenuhi standar. Pemanfaatan residu abu insinerator dapat meminimalkan emisi karbon dalam produksi bata beton, menawarkan alternatif berkelanjutan untuk limbah berbahaya beracun, dan mendukung upaya mengurangi dampak lingkungan dari industri konstruksi