Optimasi pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium cepa L. Aggregatum Group) melalui penerapan pupuk organik cair

Abstract

Bawang merah merupakan salah salah satu komoditas tanaman hortikultura yang banyak dikonsumsi manusia sebagai campuran bumbu masak. Rendahnya produktivitas bawang merah di Indonesia disebabkan oleh menurunnya kesuburan tanah karena aplikasi pupuk anorganik terus menerus dan penggunaan pupuk organik yang jarang, baik pupuk organik padat atau pupuk organik cair (POC). POC memiliki keunggulan dalam menangani dengan cepat kekurangan unsur hara, karena dapat menyediakan nutrisi dengan efisiensi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji formulasi POC dan dekomposer terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini dilakukan di Desa Sai, Kecematan Soromandi, Kabupaten Bima dengan ketinggian tempat sekitar 20 m dpl dengan suhu rerata harian adalah 28 °C. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan April sampai dengan Juli 2023. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Rancangan ini terdapat dua faktor yaitu faktor pertama jenis POC dan faktor kedua dekomposer. Faktor pertama POC yang terdiri dari tiga taraf yaitu air limbah potong ayam (B1), air urine sapi (B2), dan air rebusan kedelai (B3). Faktor kedua dekomposer yang terdiri dari tiga taraf yaitu EM4 (K1), rhizovit (K2), dan moebilin (K3). Analisis data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan pengujian menggunakan F tabel taraf 5%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat interaksi antara POC dan dekomposer terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Perlakuan pemberian POC air urine sapi memberikan hasil yang tidak nyata walaupun cenderung lebih baik dibandingkan perlakuan yang lain. Perlakuan pemberian dekomposer rhizovit memberikan hasil hasil yang tidak nyata walaupun cenderung lebih baik dibandingkan perlakuan yang lain.