A review of anaerobic digestion process and its potential application in West Nusa Tenggara Province, Indonesia
Keywords:
pencernaan anerobik, biogas, energi terbarukan, perubahan iklim, emisi gas rumah kacaAbstract
Dampak perubahan iklim global telah mendorong upaya penurunan emisi gas rumah kaca (GRK), termasuk peningkatan penggunaan sumber energi terbarukan. Teknologi biogas pencernaan anaerobik merupakan pendekatan yang menjanjikan karena kemampuannya menghasilkan energi sekaligus mengurangi sampah organik di ekosistem. Studi ini membahas tinjauan temuan penelitian tentang perkembangan pencernaan anaerobik, meliputi proses biologis, sumber daya, komunitas mikroba, dan strategi perbaikan. Banyak penelitian sepakat bahwa pencampuran, rasio karbon terhadap nitrogen (C:N), pra-pengolahan, dan analisis ekonomi sangat penting untuk mempertahankan operasional reaktor anaerobik. Selain itu, studi ini juga menyoroti penelitian di Indonesia yang melakukan percobaan dari berbagai bahan organik untuk mengoptimalkan hasil biogas. Hal ini mengerucut pada kemungkinan untuk mengembangkan teknologi AD di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) karena memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti kotoran sapi dan limbah pertanian. Perlu dikembangkan teknologi tepat guna untuk mengoptimalkan produksi biogas di NTB agar masyarakat dapat memperoleh manfaat secara optimal dan mendukung program nol sampah yang diusung pemerintah.