SELF ESTEEM PARUH BAYA YANG GEMAR MEMBAWA BADIK (Studi Kasus pada 3 Orang Masyarakat Kabupaten Gowa)
DOI:
https://doi.org/10.36761/jp.v8i1.5790Keywords:
self esteem, , badik, , paruh bayaAbstract
adik is a traditional weapon from South Sulawesi which has a meaning as a symbol of masculinity, self-confidence and a tool to become oneself. This study aims to determine the description of middle-aged self-esteem who like to carry a badik. This study uses a descriptive qualitative research method with a case study research type. The number of respondents in this study was 2 people and 1 respondent as data triangulation. This study uses data collection techniques, namely observation, interviews and documentation. Furthermore, the data analysis technique uses data reduction techniques, data presentation, data validation, conclusions and verification. The results of the study obtained are that middle-aged self-esteem increases when they carry a badik because by carrying a badik the respondent's self-confidence increases and this tool helps respondents protect themselves from danger..
Keyword : self esteem, dagger, middle age
References
Arroisi, J., & Badi, S. (2022). Konsep harga diri : studi komparasi perspektif psikologi modern dan islam. Jurnal psikologika, 1(1), 89-106.
Aswar., & Pusadan, F.R.S. (2018). Makna badik pada remaja di kabupaten gowa. Prosiding seminar hasil penelitian, 251-254
Afrinanda, Y. TT. Self Esteem pada Wanita Usia Dewasa Awal yang Bekerja Sebagai Waiters Di Bar. Hal 04.DOI 10502275
Ananda, M.R. (2013). Self Esteem antara ibu rumah tangga yang bekerja dengan yang tidak bekerja”. Online Psikologi, 1( 1).
Baron, R.A. (2004). Social Psychology: Self Esteem (Sikap Terhadap Diri Sendiri). PT. Gelora Aksara Pratama.
Berk, L.E. (2012). Development Through the Lifespan: Dari Dewasa Awal Sampai Menjelang Ajal. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Djunaid, B. (2014). Tinjauan Kriminalogis Tindak Pidana Penyalagunaan Senjata Tajam dan Senjata Api Rakitan oleh Mahasiswa Dikota Makassar. Hal 19-21.
Farisi, S. (2013). Tinjauan Yudiris Terhadap Tindak Pidana Membawa atau Menyimpan Senjata Tajam Tanpa Hak oleh Anak. Hal 33-35.(http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/9593/SKRIPSI%20LENGKAP-PIDANA-SALMAN%20FARISI.pdf?sequence=1). Diakses pada tanggal 08 Februari 2015.
Nurrahma, E. 2012. “Perbedaan Self Esteem pada Narapidana Baru dan Residivis Di lembaga kemasyarakatan kelas 1 Malang”.Econo Sains, 10 (2). Hal 04.
Nonci. (2006). Konsep-konsep budaya. . Tamalanrea Makassar: CV. AKSARA
-------. -----. Jenis-jenis Senjata Tradisonal Masyarakat Sulawesi Selatan. CV. AKSARA. Makassar.
Papalia, D.E., & Feldman, R.D. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia: Pertengahan Masa Dewasa. Jakarta Selatan: Salemba Humanika.
Program Studi Ilmu Sosial dan Politik. (http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/4884/Kawali%20Identitas%20Lakilaki%20Bugis%20%28Tugas%20Akhir%20Karya%20Film%20Dokumenter%29%20Rustan_E31106023_Fisip_Komun.pdf?sequence=1). Diakses pada tanggal 15 februari 2015.
Rahman, A.A. (2013). Psikologi Sosial: Integrasi Pengetahuan Wahyu dan Pengetahuan Emperik. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Rustan, (2013). Kawali Identitas Laki-laki: Tugas Akhir Karya Film Dokumenter.
Ruwaidah. (2018). Makna badik bagi masyarakat suku bugis. Jom Fisip, 5(1), 1-14.
Srisayekti, W., & Setiady, D.A. (2016). Harga diri (self esteem) terancam dan perilaku menghindar. Jurnal psikologi, 42(2), 141-156.
Sugyono, P.D. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suryani, Y.M. (2010). Penyesuaian Diri Ibu sebagai Kepala Keluarga (Studi Kasus di Kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali). Hal 57-67. DOI 173902312201008282.
Taylor, S.E., Peplau, L.A., & Sears, D.O. (2009). Psikologi Sosial: Diri : Belajar tentang Diri. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
