Analisis Erosi Permukaan Menggunakan Metode RUSLE dan USLE di DAS TAllo

Authors

  • Al Akbar Universitas Muhammadiyah Makassar

DOI:

https://doi.org/10.36761/hexagon.v4i1.2219

Keywords:

DAS, Erosi, RUSLE, USLE

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Tallo adalah DAS yang secara administratif terletak ditengah kota besar, Makassar. Potensi Erosi  di DAS ini cukup besar karena posisi dan letaknya yang lebih rendah dari permukaan dan alih fungsi lahan yang terus meningkat. Tujuan  dari penelitian ini untuk mengetahui berapa besar analisis erosi curah hujan area yang ada di DAS Tallo dan untuk mengetahui berapa besar erosi permukaan yang terjadi di DAS Tallo menggunkan Metode Rusle dan Usle. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan analisis data sekunder. Analisis ini merupakan metode yang menggunkan data sekunder sebagai sumber data primer. Dari hasil perhitungan diketahui nilai curah hujan area sebesar 23.07 mm dan tingkat bahaya erosi  menggunakan metode rusle sebesar 181096.31 ton/ha/tahun sedangkan metode usle sebesar 636.97 ton/ha/tahun.

References

Arsyad, S. (2010). “Konservasi Tanah Dan Air”. Bogor. Penerbit Ipb Press.

Asdak, C., (2004), Hidrologi dan Pengolahan Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada University Press, Jogjakarta.

Bambang Triatmodjo, 2008. “Hidrologi Terapan”. Yogyakarta : Beta Offset.

Baver, L.D. 1959. Soil Physics. John Wiley and Sons, inc : New York.

Febrina, 2008. “Analisa Curah Hujan Untuk Pendugaan Debit Puncak Dengan Metode Rasionalpada Das Belawan Kabupaten Deli Serdang”.

Hardiharyanto, S. 2003, Kajian Metode Rusle untuk menaksir Erosi Das Banyukuwung di Kabupaten Rembang. Tesis S2. Universitas Diponegoro. Semarang.

Hardiyatmo, H.C. 2003. Mekanika Tanah II. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.

Hudson, W.W. 1976. Soil Conserfation. London: BT. Batsford Limited.

Kartasapoetra, A.G, dan M.M Sutedjo. 2010. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Rineka Cipta. Jakarta.

Kohnke, H. and A.R. Bertrand. 1959. Soil Conservation. McGrraw Hill Book Co. Inc. N. Yp. 73.

Laoh, O.E.H, 2002.” Keterkaitan Factor Fisik, Factor Social, Ekonomi, Dan Tata Guna Lahan Di Daerah Tangkapan Air Dengan Erosi Dan Sedimentasi (Stydi Kasus Tondano, Sulawesi Utara)”, Ipb, Bogor.

Linsley, Jr, Ray K. dkk. 1989. Hidrologi untuk Insinyur. Penerjemah Yandi Hermawan. Erlangga, Jakarta.

Morgan, R.P.C. 1979. Soil Erosion. Longman. London.

Seyhan, E., Dekker, A. G., Van Liere, L., & Malthus, T. J. (1990). Remote sensing en waterkwaliteit; een helder beeld van troebel water. Gea, 23(3), 86-90.

Sosrodarsono Suyono, Kensaku Takeda, 2003. Hidrologi Untuk Pengairan, Pradnya Paramita, Jakarta.

Sri Harto. (1993). Analisis Hidrologi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Andi Offset. Yogyakarta.

Takeda, Kensaku dan Sosrodarsono, Suyono, (2006), “ Hidrologi untuk Pengairan”, Pradnya Paramita, Jakarta.

Utomo, W.H., 1994. Erosi dan Konservasi Tanah. IKIP. Malang.

Wilson, E.M. 1989. Hidrologi Teknik. Bandung: Penerbit ITB Bandung.

Wishchmeier, W.H. and D.D. Smith. 1978. Predicting Rainfall Erosion Losses: a Guide to Conservation Planning. US Department of Agriculture. Agriculture Handbook No.537

Abd Rakhim N dan Nurnawaty. (2008). Pengaruh Intensitas Curah Hujan pada model kolam resapan bervegetasi untuk mereduksi limpasan permukaan. Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) FGDT-PTM.

Published

2023-01-22