Transformasi Beseme dalam Bentuk Koreografi Kelompok Sebagai Kearifan Lokal Masyarakat Sumbawa
Kata Kunci:
tari kontemporer, baseme, aktivitasAbstrak
Landasan penciptaan merupakan tumpuan pijakan sebuah karya menjadi identitas, garapan karya “Seme” ini akan berpijak melalui seni kontemporer sebagai konsep karya tari sebagai pemikiran yang secara langsung mengarah pada aktivitas kreatif. Seme' dalam sebuah identitas tidak hanya sebatas media perawatan wajah, namun bagi orang Sumbawa Seme’ memiliki manfaat kegunaan yang kompleks dalam hal ini seme sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat Sumbawa. Rangsang tari yang digunakan dalam karya ini adalah rangsang Visual dan rangsang raba. Rangsang visual karena melihat langsung proses orang menggunakan seme dan rangsangan raba yang berasal dari sentuhan dan tekanan pada tubuh penari. Ada beberapa tahapan dalam membuat karya ini tahap eksplorasi merupakan kegiatan awal dalam Proses garap tari, karena pada tahap ini penulis melakukan penyusunan konsep yang berawal dari mencari data yang mengusung karya tari ini setelah semua data terkumpul penulis melakukan kegiatan penjelajahan gerak secara bebas (improvisasi). Tahap improvisasi merupakan suatu tahap dalam kegiatan dan usaha untuk mendapatkan kemungkinan gerak yang akan dipergunakan sebagai materi penggunaan emosi dalam garapan. Tahap pembentukan (forming) atau komposisi, merupakan tahap yang terakhir dari proses koreografi. Artinya, penata mencoba mencari kemungkinan tentang gerak tersebut untuk dirangkum yang kemudian disusun menjadi suatu rangkaian bentuk yang akhirnya menjadi suatu karya tari. Tipe tari yang menirukan gerakan aktivitas sehari-hari disebut tari imitatif. Gerak keseharian yang dimaksud adalah gerak yang dilakukan manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, berkerja, makan, dan minum. Dalam karya tari ini meniru aktivitas orang menggunakan seme'.