Analisis Mitigasi Risiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Pada Produksi Batu Bata Menggunakan Metode Job Safety Analysis (JSA) Dan House Of Risk (HOR) (Studi Kasus: UD. Sejati)

Penulis

  • Ulfaturrahmi Universitas Teknologi Sumbawa
  • Fitri Fadhilah Universitas Teknologi Sumbawa
  • Aqfi Nur Firdaus Universitas Negeri Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.36761/jitsa.v6i2.6173

Kata Kunci:

Batu Bata, Mitigasi, JSA, HOR, FMEA, K3

Abstrak

Sejati merupakan bidang usaha industri kecil yang bergerak di pembuatan batu bata merah yang terletak di Dusun Nijang, RT 1/ RW 4, Kecamatan. Uter Iwes, Kabupaten. Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. UD. Sejati dapat memproduksi batu bata merah mencapai 500-1000 biji/hari. Dilakukannya penelitian ini bertujuan menganalisis mitigasi risiko kesehatan dan keselamatan kerja (K3) agar dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja pada proses produksi batu bata merah. Metode yang digunakan yairu metode Job safety analysis (JSA) merupakan untuk mengidentifikasi bahaya pada suatu Iingkungan kerja serta penanggulangan untuk mencegah penyakit atau kecelakaan yang ditimbulkan dari suatu pekerjaan. Dan metode House Of Risk (HOR) merupakan salah satu metode yang memiliki fokus pada tindakan pencegahan yaitu mengurangi kemungkinan terjadinya agen risiko, dimana HOR terbagi menjadi 2 tahapan. HOR tahap 1 yang mencakup penilaian dari potensi bahaya yang sudah diperoleh menggunakan perhitungan aggregate risk potential (ARP) untuk mengetahui agen prioritas, kemudian HOR 2 yaitu untuk pemberian mitigasi terhadap risiko prioritas yang telah ditemukan. Hasil penelitian dengan menggunakan metode JSA menunjukkan terdapat 16 potensi bahaya dari 15 aktivitas pekerjaan kecil yang dihadapi pekerja seperti mata iritasi terkena debu sekam, gangguan pernafasan, tergelincir, terkena percikan api dan lain-lain. Pada HOR 1 terdapat 7 risiko prioritas yang perlu dilakukan penanganan lebih lanjut diantaranya pada A15, A13, A5, A14, A8, A12, A7. Dan pada HOR 2 terdapat 13 strategi mitigasi dari 7 risk agent prioritas. Dengan  mempertimbangkan keefektifan dari aksi mitigasi dalam penerapannya menggunakan nilai ETDk dari yang tertinggi yaitu pada PA2 dengan nilai sebesar 1283,25.

Diterbitkan

2025-08-03

Terbitan

Bagian

Articles